Saturday, April 30, 2011

"Saatnya Pulau Nias Bangkit Dari Keterpurukan"


Menurut Mantan Buapati Nias Hanati Nazara, Maraknya figur yang muncul dan bakal tampil sebagai Calon Bupati dan Walikota pada Pilkada 5 kabupaten/kota di Kepulauan Nias Desember 2010 dan  Maret 2011, baik yang didukung partai politik dan jalur independen mendorong suhu politik mulai memanas karena diantara bakal calon ada yang mengklaim telah mendapat dukungan partai tertentu dan ada juga yang mengandalkan jalur independen mengingat peluang mendapatkan kendaraan politik sangat sulit.
Belum mulai pendaftaran balon, sudan mulai ada trik sikut menyikut dengan mengungkit ngungkit kasus dan skandal balon bahkan ada yang menjurus ke masalah pribadi sang kandidat tertentu.
Mantan Bupati Nias Hanati Nazara SH ketika diwawancarai Jarakpantau di Medan saat menghadiri seminar di Hotel Danau Toba mengatakan, Nias yang sudah terpuruk selama 10 tahun sehingga menyandang predikat yang sangat memalukan yaitu kabupaten berkepemimpinan terburuk di antara 7 kabupaten di Indonesia hasil survey Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri harus segera bangkit dari keterpurukan itu dan keluar dari kabupaten/kota tertinggal di Indonesia.
Untuk keluar dari daerah tertinggal di Indonesia sosok pemimpin Nias di 5 kabupaten/kota lima tahun yang akan datang harus memiliki visi dan misi yang jelas membangun Nias, bebas dari praktek KKN dan mempunyai terobosan melakukan pembaharuan manajemen kepemimpinan kearah yang lebih baik untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta merasa memiliki pulau Nias yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA).
Tanpa melakukan terobosan dan melakukan pembaharuan total Manajemen kepemimpinan Nias akan semakin terpuruk pada masa akan datang, maka satu-satunya upaya adalah mengakhiri rezim kepemimpinan yang berkuasa sepuluh tahun terakhir ini dan memunculkan figur-figur pembaharu yang energi mempunyai terobosan dan tidak terlibat kasus KKN yang dapat dibuktikan dengan jejak balon Bupati dan Walikota yang bersangkutan.
Khusus di Nias Utara, kata Hanati Nazara mantan anggota DPR RI Fraksi Golkar sangat dibutuhkan figur pemersatu elemen masyarakat yang tergabung di Kabupaten Nias Utara. Itu hanya dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan rakyat Nias Utara untuk menentukan pilihan pada figur yang mampu memenej Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Nias Utara menjadi sumber peningkatan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
Harus diketahui bahwa tujuan pemekaran adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat mendorong peningkatan pemberdayaan perekonomian masyarakat agar kekayaan alam yang dimiliki dapat dikelola dengan baik oleh aparatur pemerintahan yang profesional di bidangnya sehingga menjadi sumber peningkatan pendapatan masyarakat.
Menyinggung keinginan segelintir elite politik dan tokoh masyarakat untuk memekarkan Nias menjadi propinsi, menurut Mantan Pejabat Departemen Dalam Negeri ini, menjadikan Nias propinsi harus diikuti dengan kesiapan Kabupaten Kota termasuk aparatnya membenahi dulu kabupaten Kota yang baru dimekarkan yaitu Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat agar dapat bersinergi dengan Kabupaten Nias dan Nias Selatan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai salah satu syarat menjadi sebuah propinsi.
Kita sangat setuju Nias menjadi provinsi tetapi membutuhkan waktu untuk membenahi dulu 5 Kabupaten Kota yang telah ada dan Pilkada di 5 Kabupaten Kota yang dilaksanakan dalam waktu dekat menjadi barometer kesiapan 5 kabupaten/kota menjadi provpinsi.
“Kalau masih rezim yang berkuasa atau kroni-kroninya yang menjadi penguasa di 5 kabupaten/kota, saya rasa pembentukan provinsi di Nias hanyalah akal-akalan bagi elite tertentu untuk kembali berkuasa di Pulau Nias sebagai pejabat Propinsi Nias,” kata Hanati Nazara pesimis.

No comments:

Post a Comment

Berilah komentar yang bersifat membangun karena kritikan addalah awal dari kebenaran