Monday, September 19, 2011

Nias Island

Nias (bahasa Nias Tano Niha) adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, Indonesia. Pulau ini dihuni oleh mayoritas suku Nias (Ono Niha) yang masih memiliki budaya megalitik. Daerah ini merupakan obyek wisata penting seperti selancar (surfing), rumah tradisional, penyelaman, lompat batu.
Pulau dengan luas wilayah 5.625 km² ini berpenduduk 700.000 jiwa. Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.
Bahasa Nias, atau Li Niha dalam bahasa aslinya, adalah bahasa yang dipergunakan oleh penduduk di Pulau Nias. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa di dunia yang masih belum diketahui persis dari mana asalnya.
Bahasa Nias merupakan salah satu bahasa dunia yang masih bertahan hingga sekarang dengan jumlah pemakai aktif sekitar setengah juta orang. Bahasa ini dapat dikategorikan sebagai bahasa yang unik karena merupakan satu-satunya bahasa di dunia yang setiap akhiran katanya berakhiran huruf vokal.Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yaitu a,e,i,u,o dan ditambah dengan ö (dibaca dengan "e" seperti dalam penyebutan "enam" ).
Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau Nias. Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah).
Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.
Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta(12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.

Rumah Adat Nias


Salah satu bu
kti material kejayaan kultur para leluhur masyarakat Nias adalah rumah adat ‘Omo hada’ atau ‘Omo Niha’ dengan berbagai tipe yang masih bisa kita lihat sampai sekarang ini. Keindahan dan keagungan arsitektur rumah adat Nias telah menarik minat para peneliti luar negeri untuk mengetahui lebih dalam bagaimana konstruksi rumah-rumah tersebut. Rumah adat Nias memiliki filosofi dan merupakan simbol untuk menya-mpaikan berbagai pesan moral kepada generasi ke generasi.





Tempat Pariwisata Nias Island

Di Pantai Sorake dan Lagundri-letaknya di Teluk Dalam Nias Selatan
" Pantai ini merupakan tujuan wisatawan asing maupun lokal untuk berseancar karena ombak yang indah dan besar membuat turis asing maupun lokal selalu mengunjungi pantai ini.."
Lompat Batu - Desa bawomataluo - Nias Selatan
" lompat batu nias merupakan peninggalan leluhur kepada masyarakat dan desa ini merupakan kunjungan setiap turis karena keunikan lompat batu nias membuat turis asing maupun lokal penasaran akan keunikan desa ini.. setiap melakukan lompatbatu..."
"Pulau Asu - Nias Barat
"Pantai Merah - Kec. Afulu Nias Utara.
dan banyak lgi pesona alam lainnya dan juga tempat untuk di kunjungi..

Mitologi

Tari Perang
Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.
Nias saat ini telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.
Kabupaten Nias adalah salah satu kabupaten di Sumatra Utara yang terletak di pulau Nias. Ibukotanya Gunungsitoli dapat ditempuh dengan perjalanan laut dari Sibolga selama 10 jam, atau dengan perjalanan udara dari Medan selama 1 jam menggunakan pesawat SMAC (Fokker F-50) dan Merpati (CN 235), Riau Air lines dan Wings Air.
Dalam bahasa daerah Nias, Pulau Nias disebut dengan istilah Tano Niha. Penghasilan utama penduduknya sebagian besar masih mengandalkan dari hasil pertanian. Luas lahan potensial mencapai 81.389 hektar yang terdiri dari sawah 22.486 hektar dan lahan kering 58.903 hektar. Namum, potensi yang dimiliki itu belum memberikan hasil maksimal untuk mampu mencapai swasembada pangan. Terbukti, kabupaten ini pada tahun 1999 masih mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 22.323 ton. Tak jauh berbeda pula dengan keadaan hasil perkebunan. Keadaan alam Nias yang subur sangat cocok untuk budi daya tanaman karet, kelapa, kopi, cengkeh dan nilam. Karet dan kopra menjadi andalan utama hasil perkebunan. Produksi karet pada 1999 mencapai 13.624 ton, dan kopra 42.230 ton

Kecamatan di Kabupaten Nias

  1. Bawolato
  2. Botomuzoi
  3. Gido
  4. Hili Serangkai
  5. Hiliduho
  6. Idanogawo
  7. Ma'u
  8. Somolo-molo
  9. Ulugawo

Kabupaten Nias Utara

Dengan disahkannya Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Utara di Provinsi Sumatera Utara, maka sebagian bekas kecamatan di Kabupaten Nias menjadi berada di wilayah hukum Kabupaten Nias Utara, yaitu:
  1. Afulu
  2. Alasa
  3. Alasa Talumuzoi
  4. Lahewa
  5. Lahewa Timur
  6. Lotu
  7. Namohalu Esiwa
  8. Sawo
  9. Sitolu Ori
  10. Tugala Oyo
  11. Tuhemberu

Kabupaten Nias Barat

Dengan disahkannya Undang-Undang RI Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Barat di Provinsi Sumatera Utara, maka sebagian bekas kecamatan di Kabupaten Nias menjadi berada di wilayah hukum Kabupaten Nias Barat, yaitu:
  1. Lahomi
  2. Lolofitu Moi
  3. Mandrehe
  4. Mandrehe Barat
  5. Mandrehe Utara
  6. Moro'o
  7. Sirombu
  8. Ulu Moro'o
Kota Madya Gunungsitoli
Dengan disahkannya Undang-Undang RI Nomor 47 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara, maka sebagian bekas kecamatan di Kabupaten Nias menjadi berada di wilayah hukum Kota Gunung Sitoli, yaitu:
  1. Gunung Sitoli
  2. Gunung Sitoli Alo'oa
  3. Gunung Sitoli Barat
  4. Gunung Sitoli Idanoi
  5. Gunung Sitoli Selatan
  6. Gunung Sitoli Utara

No comments:

Post a Comment

Berilah komentar yang bersifat membangun karena kritikan addalah awal dari kebenaran